Memimpin dengan Ketauladanan


1Beberapa tahun kebelakang kita sering mendengar kalimat sakti “Indonesia krisis kepemimpinan”. Bagi saya yang awam mungkin kalimat yang tepat adalah “Indonesia Krisis Ketauladanan”. Menjadi pemimpin itu gak cuma sekedar kasih perintah saja bagi saya, sebagai KK saya gak mungkin minta rekan – rekan anggota KK untuk nulis paper dan publish di jurnal/ prosiding terindeks scopus kalo saya saja gak pernah nulis paper alias ongkang – ongkang kaki saja cuma kerjaannya nagih..nagih dan nagih (gak jauh beda sama deb colector). Berapa banyak pemimpin di negeri ini yang gak bisa jadi role model buat bawahannya, ya pemimpin karbitan yang lahir bukan karena kepercayaan warganya tapi kepecayaan segelintir orang dengan berbagai kepentingan polatak ataupun politik yang kadang menggelitik gak cuma saeutik. Di kampus figur dosen di dalam kelas juga seharusnya jadi contoh bagi mahsiswa atau jadi tauladan yang baik layaknya seorang pemimpin. Mana mungkin jadi dosen yang baik kalo mahasiswanya saja gak pernah merasa memiliki dosen ketika di dalam kelas karena salah satunya dosen jarang masuk kelas (bisa dihitung dengan jari) tapi presensi di sistem nya full 100% padahal realisasinya hehehehe #miris. Atau gak disiplin datang  ke kelas padahal meminta mahasiswanya disiplin. Cuma mau nempel nama aja ketika buat makalah atau penelitian bersama mahasiswa tanpa memerikasa pekerjaan yang sudah dibuat mahasiswanya. Bagaimana mungkin dosen bisa jadi tauldan yang baik bagi mahasiswa atau rekan kerjanya kalo jam kerjanya dipakai untuk mengerjakan pekerjaaan yang sama sekali tidak berkaitan dengan tridharma PT padahal kerjaan di kampusnya diterlantarkann #mirislagi. Negeri ini akan dibangun oleh generasi – generasi muda yang salah satunya adalah mahasiswa yang sedang didik di dalam kampus. Dosen yang baik akan berusaha jujur bahwa Tridharma itu gak sekedar memenuhi BKD sehingga dilakukan dengan penuh tanggung jawab, ikhlas dan jujur. Ngajar gak cuma ngajar, neliti gak cuma sekedar buat proposal kemudian lupa luaran penelitiannya apa, mengabdi gak cuma hanya basa basi akan buka link lang lung tapi gak jadi kenyataan..tetapi mengabdi dengan seunggunhnya mengabdi pada masyarakat yang dekat ataupun masyrakat yang jauh sesuai kompetensi yang dimilikinya. Dosen itu pemimpin, pemimpin para dosen ya pemimpin juga semoga bisa memberi contoh nyata yang baik. Jadi tanpa ketauladanan apalah arti sebuah kepemimpinan. Malu bagi saya jika mendengar keluhan dari mahasiswa tentang dosen karena kelakuannya di kelas ataupun di luar kelas..gak pernah masuk kelas kemudian ada laporan dari mahasiswa ditegur terus cemberut di depan mahasiswa karena laporannya sampai ke prodi dll #lagilagi miris. Tidak siap menjadi dosen yang bisa menjadi contoh atau tauladan bagi mahasiswanya lebih baik mundur jadi dosen agar dosa tidak semakin menumpuk toh diluar sana mash banyak dosen dengan penghasilan biasa saja tapi kontribusinya luar binasa eh biasa. Sudah biasa cuma ikut nempel nama ketika menulis karya ilmiah padahal gak kontribusi sama sekali ya lebih baik mundur dari dunia persilatan dosen kalo merasa hal tersbut bukan merupakan sebuah kesalahan agar dunia persilatan dosen semakin cerah secerah mentari di pagi hari.


3 responses to “Memimpin dengan Ketauladanan”

Leave a Reply