Bersyukur Itu Sederhana


Dosen itu identik dengan tridharma perguruan tinggi. Tugasnya gak cuma ngajar, tapi juga musti neliti juga melakukan pengabdian. Kalo di BKD dosen salah satu bentuk dari eliti adalah menulis sebuah karya ilmiah atau bahasa kerennya buat paper (baper). Bagi dosen yang sedang belajar meneliti seperti saya, bersyukur itu cukup sederhana gak muluk-muluk

  1. Bisa konsisten nulis makalah untuk diterbitkan atau dipublikasikan pada sebuah seminar atau jurnal baik nasional ataupun internasional setiap triwulan (minimal 4 paper/tahun)
  2. Tulisan sederhana yang dibuat disitasi oleh orang lain, artinya ada kontribusi walaupun sedikit

Alhamdulillah, tahun ini paper yang pernah diterbitkan pada salah satu jurnal internasional ternyata disitasi oleh orang lain sebagai referensi Disertasi pada Salford Business School, University of Salford, Salford, Manchester,UK dengan judul The Importance of Accountability in IT Governance Practice in the Public Sector: A Case Study of the Kingdom of Bahrain, Submitted in the Partial Fulfilment of the Requirements of the Degree of Doctor of Philosophy, January 2016

“………………..Several studies have used the COBIT framework to investigate the IT environments in diverse entities from private and public sectors with their own unique characteristics and business processes (Lapão, 2011, Lin et al., 2010, Nugroho, 2014, Ayat et al., 2011) …………………..”

Bagi saya yang masih amatiran nulis paper adalah sebuah kebahagaian yang patut disyukuri apalagi paper saya disitasi dan dijadikan referensi untuk orang lain yang akan mendapat gelar Ph.D. Bagi saya tahun 2016 ini adalah tahun pembuktian, bahwa menulis paper itu tidak sulit kalo ada kemauan dan kenekatan. Mau untuk meluangkan waktu untuk menulis dan nekad untuk submit pada salah satu jurnal atau international conference bereputasi. Maka bersukur itu sederhana buat saya…..

Hatur Nuhun


Leave a Reply